Mengenal Penerbit Mayor

                                     


Judul                            : Mengenal Penerbit  Mayot
Resume ke                   : 11
Gelombang                  : 20
Hari /Tanggal               : Rabu, 4 Agustus 2021
Tema                             : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Nara Sumber                : Edi S. Muyana
Moderator                    : Sri Sugiastuti, M.Pd

Pak Edi lahir di  Jogjakarta tanggal 24 Mei 1969 beda 8 tahun saja denganku, sudah menikah dengan Ibu Retna dan dikaruniai 3 anak bernama Nindita Saheka Ramadhani, Raditya Rizky Duanda (alm), dan Naditya Tertia Alfarizky. Pak Edi hobinya membaca, menulis, olahraga, dan musik.

Dapat dihubungi di https://www.facebook.com/edis.mulyanta  ini Face book beliau, dan bagi yang inhin via blog bisa di  : www.sobatambyar.com

Pendidikan sarjana S1 dan S2 diselesaikan di UGM, S1 pada jurusan Geografi lulus1994 dan S2 pada jurusan Teknologi Informasi Fak. Elektro lulus tahun 2006. Pekerjaannya adalah dosen dan penulis dengan riwayat pekerjaan sebagai berikut :

1.       Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000


2.       Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001


3.       Lab. Komputer STMIK Proactive Yogyakarta 2001-2002


4.       Dosen Tamu Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 2002


5.       Staff Net Business PT. Bayu Indra Grafika Yogyakarta 2002


6.       Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004


7.       Product Development Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006


8.       Biro Penerbitan Buku Umum (PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007


9.       Manager Operasional PBU ANDI Jogjakarta 2008 – 2019


10.     Publishing Consultant Andi Publisher 2020- Sekarang


Karya tulis berupa buku  dapat kita lihat di https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao


1.       Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019


2.       Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008


3.       Corel Draw X4 2008


4.       Teknik Modern Fotografi Digital 2007


5.       Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007


6.       Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006


7.       Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005


8.       Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005


9.       Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005


10.     Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004


11.     Kupas Tuntas Ponsel Anda 2000







     Perlindungan terhadap Penulis dan Penerbit diatur dalam undang-undang no 3 Tahun 2017 juga dalam Peraturan Pemerintah nomor 02 tahun 2018, dan PP No 75 tahun 2019. UU nomor 3 tahun 2017 menjelaskan bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Kemudin disempurnakan PP nomor 75 yang tentang proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya. Pada PP No 75 tahun 2019 ada aturan-aturan bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku.


Bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah disebarluaskan di outlet-outlet dan menjadi sumber pendapatannya.


Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut. Oleh Perpustakaan nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.


     Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang menjyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.


     Penerbit yang sudah beroplah besar tentu tidak ada masalah dengan hal ini, karena memang skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.


Outlet toko buku, merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif. Kemarin mungkin sudah dijelaskan dengan gamblang oleh pak Agus Subardana.


Era pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.


     Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.


Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak.


Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali.


Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.


Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga kami sebagai penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru.


Pengalaman kami, identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Kami beruntung tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.


Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.


     Kesimpulannya adalah kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit. Saat ini penerbit Andi mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.


Penjelasan ini memberikan kesempatan yang lebih luas kepada bapak-ibu calon penulis untuk mencoba meamasukan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik.


 Produksi penerbit Andi saat ini dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi disesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.





Penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting, selalu mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas.


Sebagai penutup dari resume 11 ini ada puisi tentang penerit ANDI :


               ANDI kukira itu nama orang.


    Aku lihat buku dengan penerbit Andi tahun 2000


        Waktu itu aku bekerja di rental milik pak Andi


    21 kemudian aku malah ketemu pak Edi dari penerbit Andi.


         Barulah ku yakin bahwa Andi itu nama penerbit Buku.




POINT PENTING DARI SESI TANYA JAWAB :


1.   Syarat utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan. Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.


2.   Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.


3.   Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah ada harus mempuyai keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari sisi lain. Banyak penulis pemula yang lolos kok, terkadang memang memanfaatkan captive market tadi atau menguasai massa sehingga penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut karena berbagi data dengan penulis.


4.   Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.


5.   Proses penerbitan standar dengan rerata antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2 bulan. Penerbit Andi memiliki editor khusus untuk bahasa Inggris, walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan dan struktur buku.


6.   Penerbit Andi tetap melakukan seleksi, karena target kami adalah tetap memproduksi buku secara massal, tidak hanya Print On Demmand seperti penerbit Indie. Karena sisi permintaan penulis saja kami akan menerima pesanan buku skala kecil. Kami tidak menambah tingkat seleksi buku, karena setelah kami amati trend buku tidak terpengaruh oleh lesunya pasar buku karena pandemi. Kami malah memperlebar outlet ke buku digital, supaya semua buku bagus bisa terbit, walaupun tidak melalui proses cetak fisik.


7.   Trik utama, gandeng penulis lain untuk memroduksi buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive market bisa dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan captive market tersebut.


8.   Penulis dengan latar belakang organisasi memang mempunyai gaya tersendiri dalam penulisannya. Terkadang mengandung banyak sekali pesan, kritik, saran, dan cenderung satire. Dan mereka kuat di segi pendanaan karena lihay dalam mencari peluang pendanaan baik dari lembaga non pemerintah, atau lembaga penelitian dari luar.


9.   Penulis-penulis di tempat kami biasanya menulis dalam jangka waktu yang lama. Terkadang sejak kuliah S1 mereka sudah aktif menulis, dan penulis sudah menjadi keluarga besar kami. Karena saking lamanya bekerjasama dengan kami, sehingga setelah mereka Guru Besar mereka masih setia menulis dengan tema yang sama saat mereka masih S1.


    10.Penerbit Indie, sangat tergantung dari kemampuan penulis dalam mendanainya, sehingga apabila terhenti biasanya adalah masalah pendanaan dan distribusi. Cara memandang naskah memang berlainan antara penerbit indie dan penerbit mayor seperti kami. Biasanya kami berpikir, jika saya danai ... bisa jalan tidak buku ini artinya memandang naskah dengan skala produksi yang masif.


    11.Novel saat ini yang masih menarik dan stabil penjualannya adalah roman percintaan, happy ending, dan horror. Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis. 


    12.Tema-tema covid ini terlihat wait and see bagi penerbit karena jangan-jangan peristiwa ini hanya sesaat. Memang cukup membingungkan hal ini, pada awal covid, buku-buku kami bertema covid, makanan sehat, imun, dan kajian ilmiah covid cukup baik di pasaran. Tapi hanya sesaat, kemudian melandai. Saat terjadi gelombang Covid Varian Delta, tampaknya masyarakat sudah lelah dengan covid, sehingga buku covid justru malah menurun penjualannya.


    13.Jumlah halaman sebaiknya antara 75-150; ukuran A4; spasi 1,5; huruf times new roman 12. Ketebalan buku menentukan ukuran punggung buku, sehingga dapat diberikan penanda judul buku di punggunb buku. Jika terlalu tipis, punggung buku tidak bisa diberikan penanda judul buku. Toko buku biasanya tidak menghendaki buku terlalu tipis, karena susah men display di rak buku.


    Jayalah terus penerbit Andi sebagai pelopor buku bermutu !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPENING CEREMONY KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI

Trik Cepat Menulis Resume Di Blog